“Boleh aku berbagi suatu cerita?”
“….”
“Peristiwa
yang tak pernah aku sangka akan aku miliki.”
“….”
“Aku
merasa gagal.”
“….”
“Terhadap
dia, terhadap diriku sendiri.”
“….”
“Aku
merasa… aku tak bisa meyakinkannya bahwa aku adalah orang yang patut bersamanya
dan yang mampu menahannya pergi.”
“….”
“Aku
bisa menunjukkan kepadanya bahwa aku mampu, kuat, tangguh, dan tegar menghadapi
hidup. Dan bisa menjalani hidup dengan normal walau tanpanya.”
“….”
“Tapi
aku tak bisa menunjukkan kepadanya bahwa aku ingin kepadakulah dia melihat. Dan
kembali.”
“….”
“Aku
membutuhkan dia. Menginginkan keakraban dengannya seperti dulu. Dan memedulikan
setiap tindakan yang dia lakukan, mengerti setiap hal yang dilakukan.”
“….”
“Aku
tak bisa sabar dan tenang di hadapannya. Perang mulut yang selalu kami lakukan adalah
pertanda bahwa aku masih sangat egois, kekanakan, dan tidak menghargai pendapat
yang dia utarakan.”
“….”
“Aku
tak bisa membuatnya tetap denganku, bahkan ketika aku bersikap ekstralembut
sekalipun.”
“….”
“Tapi
yang paling buruk…”
“….”
“Aku
tak bisa menunjukkan kepadanya.”
“….”
“Bahwa
aku ini, rapuh.”
0 komentar:
Posting Komentar