Ini terlalu mendadak. Gue bener-bener gak tau lagi harus ngomong apa. Gue udah kehabisan kata-kata. Gue capek. Fuuuh inilah susahnya jadi orang ngetop *lempar sendal*. Gue dikepoin mulu. Di twitter dan di FB gue udah ngeblokir orang-orang yang-cari-tau-tentang-gue-buat dijelekin. Tapi nyatanya masiiiih aja kebobolan.
Yaaah itulah orang licik. Selalu punya ratusan cara buat melancarkan niatnya. Pake akun palsu lah, pake akun temennya, pake akun adeknya, dan sebagainya. Tapi ternyata mereka gak cukup pinter buat ngalahin gue yang udah antisipasi. Ujungnya? Mereka lari ke blog ini. Karena blog ini buat umum, jadi ya mereka bisa buat ngestalk gue. Memplagiat isi blog ini, juga pictnya. Dikira gue gak tau kali ya. Kalo gue jadiin blog ini tertutup? Percuma gue bikin blog, karena tujuan gue bikin ini buat berbagi cerita sama dunia. Juga berbagi kegembiraan juga kesedihan (gue nemu kata-kata ini dalem file otak secara mendadak).
Apapun mereka lakuin, whatever lah. Gue udah ambil sisi positifnya. Bisa jadi mereka itu kagum kali yah sama kehidupan gue. Mereka jadiin gue panutan kali yah. Ehm, mungkin bukan cuma artis Korea aja yang punya sasaeng. Gue juga. Hihii berasa jadi seleb, euy!
Katakan 'I Love You' Nanti Saja!
Jumat, 08 Agustus 2014
Haloooo, pertama-tama gue mau ngucapin minal aidin wal fa idzin yah guys ;) Hehe gimana lebaran kemaren? Masih dapet THR kah? Atau kalian udah ngasih ke keponakan dan adik-adik? Yaaah apapun itu pokoknya semoga Hari Raya Idul Fitri kemarin membawa kebahagiaan buat kalian yah hihii.
Uhuk uhuk, hatsyiiim! Ugh sori sori. Abis debu blog ini kok tebel banget ya. Saljunya juga udah menumpuk. Ayo ayo ayo, bantuin gue bersiin saljunya dulu *ambil sekop*.
-------------------------------------------
Hmm setelah menghirup napas lega pasca UN dan ujian-ujian seleksi PTN, saatnya kita kibas-kibas almamater PTN pilihan kita. Fufufuu~ yang masih belum pengen kuliah dan dalam persiapan seleksi PTN tahun depan, gue doain semoga dapet yang terbaik aja deh ;)
Saatnya gue ngebahas sesuatu yang dinanti-nanti para tamu blog gue. Huehehe. Cinte uuuy, cinte. Tapi ini post yang menurut gue sensitif. Dan pasti menimbulkan pro-kontra dikalangan selebritis dan masyarakat dunia (tumbuhan).
Uhuk uhuk, hatsyiiim! Ugh sori sori. Abis debu blog ini kok tebel banget ya. Saljunya juga udah menumpuk. Ayo ayo ayo, bantuin gue bersiin saljunya dulu *ambil sekop*.
-------------------------------------------
Hmm setelah menghirup napas lega pasca UN dan ujian-ujian seleksi PTN, saatnya kita kibas-kibas almamater PTN pilihan kita. Fufufuu~ yang masih belum pengen kuliah dan dalam persiapan seleksi PTN tahun depan, gue doain semoga dapet yang terbaik aja deh ;)
Saatnya gue ngebahas sesuatu yang dinanti-nanti para tamu blog gue. Huehehe. Cinte uuuy, cinte. Tapi ini post yang menurut gue sensitif. Dan pasti menimbulkan pro-kontra dikalangan selebritis dan masyarakat dunia (tumbuhan).
Cuplikan #3
Sabtu, 02 Agustus 2014
"Kita pisah, ya..."
"Pisah itu maksudnya... putus?"
Terdengar helaan napas berat,"jangan seperti itu, dong. Aku tidak menyebut putus. Tapi pisah."
"Sama saja," aku menjawab lirih. Kurasakan suaraku bergetar.
"Tidak. Kita hanya merubah status. Tak ada yang berubah. Apapun yang kita lakukan selama ini, tak ada yang berubah nantinya."
Diam. Kurasakan air hangat mengalir di pipiku.
"Mengapa? Apa yang salah?" tanyaku bodoh.
"Aku tak ingin menyakitimu, aku takut dengan jarak. Aku takut aku semakin sibuk dan menyalahgunakan kepercayaan yang kau berikan."
"Aku bisa LDR..."
"Tapi aku tidak."
Diam.
"Halooo?"
"Ah, maaf," aku menyeka ingusku. Tak tahu harus mengatakan apalagi.
"Jangan menangis," terdengar isakan pelan. "Akupun tak ingin. Tapi keadaan yang memaksa."
"Aku mencintaimu. Masih sangat mencintaimu," ujarku jujur.
"Aku tahu. Akupun demikian."
"Saling mencintai, tapi mengapa harus berpisah?" aku menangis sejadi-jadinya.
"Pisah itu maksudnya... putus?"
Terdengar helaan napas berat,"jangan seperti itu, dong. Aku tidak menyebut putus. Tapi pisah."
"Sama saja," aku menjawab lirih. Kurasakan suaraku bergetar.
"Tidak. Kita hanya merubah status. Tak ada yang berubah. Apapun yang kita lakukan selama ini, tak ada yang berubah nantinya."
Diam. Kurasakan air hangat mengalir di pipiku.
"Mengapa? Apa yang salah?" tanyaku bodoh.
"Aku tak ingin menyakitimu, aku takut dengan jarak. Aku takut aku semakin sibuk dan menyalahgunakan kepercayaan yang kau berikan."
"Aku bisa LDR..."
"Tapi aku tidak."
Diam.
"Halooo?"
"Ah, maaf," aku menyeka ingusku. Tak tahu harus mengatakan apalagi.
"Jangan menangis," terdengar isakan pelan. "Akupun tak ingin. Tapi keadaan yang memaksa."
"Aku mencintaimu. Masih sangat mencintaimu," ujarku jujur.
"Aku tahu. Akupun demikian."
"Saling mencintai, tapi mengapa harus berpisah?" aku menangis sejadi-jadinya.
Langganan:
Postingan (Atom)
