Cuplikan #2

Sabtu, 26 Juli 2014



Aku benci cinta.
Aku benci cinta. Aku benci di saat aku mulai mencintai dan memberikan seluruh hatiku, ia malah pergi. Pergi seenaknya. Meninggalkanku yang terpuruk sendiri.
Aku benci cinta. Aku benci saat dia pergi hanya karena aku tak bisa bersamanya dalam ruang yang sama. Hanya karena aku dan cintaku terpisah ribuan kilo.
Aku benci cinta. Selalu saja ada alasan untuk meninggalkanku. Meski teknologi semakin canggih, telah menyediakan layanan video calling, ia tetap bersikeras pergi.
Aku benci cinta. Ketika ia meninggalkanku, mengabaikan air mataku karena kepergiannya.
Aku benci cinta. Ia memberiku kebahagiaan, lalu ia rampas kembali. Meninggalkan sejumput kesedihan mendalam.

Euphoria Kelulusan SBMPTN

Sabtu, 19 Juli 2014

     Hello guys! ;)
     Pertama-tama gue mau ucapin selamat buat yang lulus SBMPTN 2014 ini. Selamat yaa udah keterima di PTN pilihannya. Inget loh, ini baru langkah awal. "Tantangan" sesungguhnya udah menanti di depan. Seperti yang emak gue bilang ke gue saat kelulusan SNMPTN kemarin, ini cuma langkah kecil. Buat menghadapi tantangan tersebut yaaaaa kudu belajar giat. Jangan sia-siakan kesempatan yang udah diberikan. Inget, kalian udah mampu menembusnya, juga dana udah disiapin orangtua. Coba kalian liat orang-orang di luar sana yang nangis-nangis gak mampu buat kuliah. Syukurin tuh.
     Yang kedua, gue gue mau menghimbau agar siapin fisik dan mental menjelang ospek. Ini-penting-banget. Gue udah cemas mikirin ospek ini *jantung berdegup* *keringat menetes*.

Ruth Sahanaya - Andai Kau Datang

Kamis, 17 Juli 2014

Terlalu indah di lupakan 
Terlalu sedih di kenangkan
Setelah aku jauh berjalan
Dan kau ku tinggalkan

Random Post ╮(╯_╰")╭

Rabu, 16 Juli 2014

     Well, gimana rasanya patah jadi dua?
     Coba lo ambil styrofoam atau ranting kayu, lalu patahkan di tengah-tengah. Dan bayangkan kalo itu adalah hati. *hening*. Sakit banget.
     Nggak, maksud gue bukan kanker hati atau penyakit medis ._. Tapi "hati" dari segi lain. Ngerti kan, maksud gue apa? *manggut-manggut*
     Balik ke topik awal!
    Rasanya patah jadi dua itu, kayak lompat dari jurang dan disambut kumpulan buaya lapar (Oke, ini berlebihan. Kayak salah satu iklan kopi).

Fifa Iseng Coret-coret ._.

Seperti membunuh tanpa sakit terucap
Kutelan perih karena mencintai dirimu yang hanya meninggalkan serpihan cerita
Kau akhiri ketika kata setia kujaga dalam kisah kita
Tiada ingin kuakhirkan jejak cintaku selain kepadamu
Tapi kini segalanya telah tak mungkin lagi
Selama ini kau hanya memberiku mimpi belaka, setidaknya aku yang berpikir demikian
Kita berpisah, karena aku terlampau mencintaimu
Biarlah rasa ini kukubur dalam-dalam di sudut hati
Jangan tanyakan kembali, meski ada ruang untuk kembali
Kau yang memulai, kau yang meniadakan
Meski perih berbuah tangis
Aku tak mampu cegahmu pergi..

#PrayForPalestine

Selasa, 15 Juli 2014

Cukuplah Allah bagi kita tempat bergantung...
Wahai pemilik keagungan dan kemuliaan
Ya Allah selamatkanlah kaum muslimin di Gaza
Ya Allah tolonglah mereka, maha mulia dan suci nama-Mu
Ya Allah tak tertolak perintah-Mu, tak terkalahkan tentara-Mu, segala puji untukmu
Ya Allah laknatlah yahudi zalim itu

Cuplikan #1


“Boleh aku berbagi suatu cerita?”
                “….”
                “Peristiwa yang tak pernah aku sangka akan aku miliki.”
                “….”
                “Aku merasa gagal.”
                “….”
                “Terhadap dia, terhadap diriku sendiri.”
                “….”
                “Aku merasa… aku tak bisa meyakinkannya bahwa aku adalah orang yang patut bersamanya dan yang mampu menahannya pergi.”
                “….”
                “Aku bisa menunjukkan kepadanya bahwa aku mampu, kuat, tangguh, dan tegar menghadapi hidup. Dan bisa menjalani hidup dengan normal walau tanpanya.”
                “….”
                “Tapi aku tak bisa menunjukkan kepadanya bahwa aku ingin kepadakulah dia melihat. Dan kembali.”
                “….”
                “Aku membutuhkan dia. Menginginkan keakraban dengannya seperti dulu. Dan memedulikan setiap tindakan yang dia lakukan, mengerti setiap hal yang dilakukan.”
                “….”
                “Aku tak bisa sabar dan tenang di hadapannya. Perang mulut yang selalu kami lakukan adalah pertanda bahwa aku masih sangat egois, kekanakan, dan tidak menghargai pendapat yang dia utarakan.”
                “….”
                “Aku tak bisa membuatnya tetap denganku, bahkan ketika aku bersikap ekstralembut sekalipun.”
                “….”
                “Tapi yang paling buruk…”
                “….”
                “Aku tak bisa menunjukkan kepadanya.”
                “….”
                “Bahwa aku ini, rapuh.”
 
Copyright 2010 Powered by blogger
Winter Christmas design by freebingo bloggerized by Biyan Networks Brought to you by Dzignine.com