Uhuk uhuk, hatsyiiim! Ugh sori sori. Abis debu blog ini kok tebel banget ya. Saljunya juga udah menumpuk. Ayo ayo ayo, bantuin gue bersiin saljunya dulu *ambil sekop*.
-------------------------------------------
Hmm setelah menghirup napas lega pasca UN dan ujian-ujian seleksi PTN, saatnya kita kibas-kibas almamater PTN pilihan kita. Fufufuu~ yang masih belum pengen kuliah dan dalam persiapan seleksi PTN tahun depan, gue doain semoga dapet yang terbaik aja deh ;)
Saatnya gue ngebahas sesuatu yang dinanti-nanti para tamu blog gue. Huehehe. Cinte uuuy, cinte. Tapi ini post yang menurut gue sensitif. Dan pasti menimbulkan pro-kontra dikalangan selebritis dan masyarakat dunia (tumbuhan).
"Ketika kita menyukai seseorang, bukan berarti kita pasti akan suka selamanya. Ada masa-masa rasa suka itu berkurang, bahkan hilang sama sekali. Tetapi juga bukan berarti kalau sudah tidak suka lagi, maka selesai begitu saja.
Itulah gunanya komitmen, kepercayaan, yang akan membawa kembali perasaan suka persis seperti pertama kali dulu kenapa kita suka seseorang tersebut, atau malah lebih.
Kita tidak akan pernah bisa menghidupi sebuah hubungan jangka panjang hanya dengan cinta. Kita memerlukan energi lain, yaitu komitmen, kepercayaan."(Darwis Tere-Liye)
Guys, kalian gak asing lagi kan sama kata ini: i love you. Atau terjemahannya dalam bahasa Indonesia, aku cinta kamu. Atau bahasa Cina, wo ai ni. Atau bahasa Jepang, aishiteru. Atau bahasa Korea, saranghae. Atau bahasa Jerman, ich liebe dich (wuoooh gue mendadak pinter). Itu kata-kata pasaran yang sering diucapin. Lebih=lebih sama orangtua dan sahabat. Tapi untuk kali ini gue mengkhususkan buat orang pacaran aja deh. Kenapa? Karena ini hal yang menarik buat dibicarain :p
Kadang, beberapa orang yang kena 'love virus' biasanya jadi labil dan gak tentu arah. Apapun yang katanya bagus menurutnya, ya harus bagus. Meski udah dikasih masukan tapi kalo udah terpatri di otaknya apa yang bikin dia happy, dia bakal memberontak kalo ada yang menentang (gue juga termasuk ini, guys! Hiks). Jadi apapun yang diucapin orang pacaran itu terkadang cuma pikiran sesaat. Karena hati yang berbunga-bunga tadi, gak peduli orang mau bilang apa. Yang penting aku padamu (wuahaha yang ini cuma nambah-nambahin efek dramatis).
Seperti inilah masalahnya. Kadang ucapan yang berdasarkan pikiran sesaat itu gak perlu dipercaya. Kata 'i love you' ala orang pacaran? Halah, omong kosong. Itu cuma ilusi sesaat. Dikaburkan oleh cinta. Apa bukti kalo dia 'love you'? Apa dia pernah ngutarakan keinginannya memilikimu seutuhnya dengan orangtuamu? Apa pernah dia bilang "maukah kau menikah denganku"? Nggak? Gak usah percaya! Itu omong kosong!
Tuh kan bener, banyak banget protes yang dateng.
Tapi emang bener, lho. Iya, mungkin susah buat mencerna nasehat berikut. Ups, bukan nasehat ya. Tapi pengingat. Apalagi buat yang sedang hangat-hangatnya pacaran (di sauna).
Jadi ntar aja deh bilang 'i love you'nya. Nunggu udah ijab-kabul depan penghulu :D
Salam cinteee♥
Afifah
0 komentar:
Posting Komentar